Recent

http://datainfornas.blogspot.co.id/. Theme images by Storman. Powered by Blogger.

Facebook

Recent in Sports

Home Ads

Travel

Random Posts

Recent Posts

Facebook

Recent Comments

Popular Posts

Ads

Advertisement

Pages

Latest in Tech

Random Posts

Tuesday, April 4, 2017

Metode dan Cara Pengukuran Pilar Batas Desa 2017


Metode dan Cara Pengukuran Pilar Batas Desa

Metode pengukuran pilar batas desa dijelaskan dalam diagram sesuai gambar 13 berikut :

Metode Pengukuran Pilar Batas Desa
Gambar 13. Metode pengukuran pilar batas desa

a)     Pengukuran Pilar Batas Desa Secara Real Time
-        Menggunakan CORS (Continuously Operating Reference Stations)
CORS adalah suatu teknologi berbasis GNSS yang berwujud sebagai suatu kerangka geodetik yang pada setiap titiknya dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit GNSS yang beroperasi secara penuh dan kontinu selama 24 jam per hari, 7 hari per minggu dengan mengumpulkan, merekam, mengirim data dan memungkinkan para pengguna memanfaatkan data dalam penentuan posisi, baik secara real time maupun post processing.

Pengukuran pilar batas desa menggunakan CORS secara real time dapat dilakukan jika alat yang digunakan memiliki teknologi penentuan posisi secara real time. Apabila alat yang digunakan tidak memiliki teknologi penentuan posisi secara real time maka penentuan posisi menggunakan CORS dilakukan dengan pengolahan data secara post processing.

Pengukuran pilar batas desa secara real time menggunakan CORS minimal harus terikat dengan 2 stasiun CORS. Pengukuran pilar batas desa menggunakan CORS membutuhkan minimal 1 buah receiver GNSS yang bertindak sebagai rover dan diletakkan di atas pilar batas desa yang akan diukur. Tata cara untuk memperoleh akses data CORS mengikuti ketentuan yang telah diatur oleh kementerian/lembaga yang mengelola CORS.

-        Metode Real Time Kinematik (RTK)
RTK adalah suatu system penentuan posisireal time secara diferensial menggunakan data fase. Koordinat hasil pengukuran dapat diperoleh secara langsung di lapangan tanpa melalui proses pengolahan secara post processing. Metode RTK digunakan apabila pada wilayah pengukuran tidak terdapat stasiun CORS. 

Pengukuran pilar batas desa dilakukan dengan menggunakan minimal 1 buah receiver GNSS yang bertindak sebagai base station. Receiver  GNSS yang bertindak sebagai base station diletakkan di atas titik control horizontal atau titik referensi tambahan sedangkan receiver GNSS yang bertindak sebagai rover diletakkan di atas pilar batas desa yang akan diukur. Data dari receiver yang bertindak sebagaibase station dapat dikirim ke receiver yang bertindak sebagai rover menggunakan gelombang radio.

b)     Pengukuran Pilar Batas Desa Secara Post Processing
-        Menggunakan CORS (Continuously Operating Reference Stations)
-        Pengukuran pilar batas desa dengan menggunakan CORS dapat dilakukan secara post processing. Tata cara pengukuranya sama dengan penggunaan CORS dalam penentuan koordinat secarareal time. Perbedaanya terletak pada pengolahan data yang dilakukan secara post processing. Pengolahan data dapat dilakukan menggunakan software pengolahan data GNSS komersial maupun ilmiah. Tata cara untuk memperoleh akses data CORS mengikuti ketentuan yang telah diatur oleh kementerian/lembaga yang mengelola CORS.
-        Survey Statik
Pengukuran pilar batas desa dilakukan dengan menggunakan minimal 2 buah receiver GNSS yang bertindak sebagai base station dan 1 buahreceiver GNSS yang bertindak sebagai rover. Receiver  GNSS yang bertindak sebagai base station diletakkan di atas titik control horizontal atau titik referensi tambahan sedangkan receiver GNSS yang bertindak sebagai rover diletakkan di atas pilar batas desa yang akan diukur. Pengukuran pilar batas desa dapat dilakukan secara radial ataupun jaring. Lama pengamatan disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan memperhitungkan berbagai factor seperti lokasi pengukuran, konfigurasi jaringan, dan karakteristik baseline yang mewakili geometri pengamat; serta jumlah satelit serta lokasi dan distribusi satelit yang mewakili geometri satelit. Pengolahan data dapat dilakukan menggunakan software pengolahan data GNSS komersial maupun ilmiah.
c)      Pengukuran Pilar Referensi Tambahan
Titik referensi tambahan dibuat sesuai dengan spesifikasi fisik yang telah ditentukan.
-        Titik referensi tambahan diukur secara differensial terikat dengan minimal 2 buah titik kontrol horizontal (orde-0, orde-1, orde-2 atau orde 3)
-        Pengukuran titik referensi tambahan diukur menggunakan GNSS dengan metode pengukuran statik (Dual Frekuensi)
-        Pengolahan data hasil pengukuran titik referensi tambahan dapat dilakukan dengan software komersial atau software ilmiah
-        Titik referensi tambahan memiliki ketelitian horisontal < 5 cm
-        Spesifikasi fisik pilar titik referensi tambahan menggunakan spesifikasi fisik pilar batas tipe D dengan dilengkapi plak dan brass tablet sebagai identitas seperti gambar 14.

Metode Pengukuran Pilar Batas Desa
Gambar 14. Pilar Refrensi Tambahan

Demikian Cara atau Metode Pengukuran Pilar Batas Desa, semoga bermanfaat.

0 on: "Metode dan Cara Pengukuran Pilar Batas Desa 2017"