Foto by: md-roudlotulathfal |
JAKARTA - Tahun 2017 Kementerian Agama (Kemenag)
mengalokasikan anggaran Rp 30 miliar untuk dana bantuan operasional
pendidikan (BOP) di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) pada Tahun 2017.
Total lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah yang bakal menerima bantuan itu mencapai 2.000 unit lembaga.
Berita lainnya:
Total lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah yang bakal menerima bantuan itu mencapai 2.000 unit lembaga.
Berita lainnya:
Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, jumlah lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah sejatinya sangat banyak.
Dia mencatat jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah di seluruh Indonesia sekarang mencapai 70 ribu unit.
Karena keterbatasan anggara, tahun ini Kemenag baru menyiapkan BOP untuk 2.000 Madrasah Diniyah Takmiliyah.
’’Setiap lembaga madrasah diniyah nanti dapat Rp 15 juta,’’ jelasnya kemarin.
Sampai sekarang Kemenag belum menetapkan rincian lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah yang bakal menerima BOP itu. Dia menjelaskan saat ini perkembangan Madrasah Diniyah Takmiliyah terus meningkat.
Diantaranya adalah menjaga tradisi pembelajaran keagamaan yang sudah sekian lama dan turun-temurun berlangsung di Indonesia.
Kamaruddin mengatakan saat ini juga sudah banyak lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah yang unggul di setiap kabupaten/kota.
Kamaruddin mengatakan dari seluruh lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah yang ada, kebanyakan kategori tingkat awal atau awaliyah.
Kemudian disusul tingkat menengah (wustha) dan tinggi (ulya). Diantara persyarakat pemilihan Madrasah Diniyah Takmiliyah yang mendapatkan BOP adalah status kelembagaannya.
Yakni harus terdaftar di Kemenag, berbadan hukum, memiliki rekening atas nama lembaga, sertifikat lembaga pendidikan, serta nomor statik dan NPWP.
Pengamat pendidikan dari UIN Syarif Hidayatullah Jejen Musfah mengatakan pemerintah sudah selayaknya membantu lembaga pendidikan diniyah yang merupakan lembaga pendidikan Islam nonformal.
“Selama ini pemerintah khususnya Kemenag fokusnya ke lembaga pendidikan formal dan negeri,’’ jelasnya.
Dia mencatat jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah di seluruh Indonesia sekarang mencapai 70 ribu unit.
Karena keterbatasan anggara, tahun ini Kemenag baru menyiapkan BOP untuk 2.000 Madrasah Diniyah Takmiliyah.
’’Setiap lembaga madrasah diniyah nanti dapat Rp 15 juta,’’ jelasnya kemarin.
Sampai sekarang Kemenag belum menetapkan rincian lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah yang bakal menerima BOP itu. Dia menjelaskan saat ini perkembangan Madrasah Diniyah Takmiliyah terus meningkat.
Diantaranya adalah menjaga tradisi pembelajaran keagamaan yang sudah sekian lama dan turun-temurun berlangsung di Indonesia.
Kamaruddin mengatakan saat ini juga sudah banyak lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah yang unggul di setiap kabupaten/kota.
Kamaruddin mengatakan dari seluruh lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah yang ada, kebanyakan kategori tingkat awal atau awaliyah.
Kemudian disusul tingkat menengah (wustha) dan tinggi (ulya). Diantara persyarakat pemilihan Madrasah Diniyah Takmiliyah yang mendapatkan BOP adalah status kelembagaannya.
Yakni harus terdaftar di Kemenag, berbadan hukum, memiliki rekening atas nama lembaga, sertifikat lembaga pendidikan, serta nomor statik dan NPWP.
Pengamat pendidikan dari UIN Syarif Hidayatullah Jejen Musfah mengatakan pemerintah sudah selayaknya membantu lembaga pendidikan diniyah yang merupakan lembaga pendidikan Islam nonformal.
“Selama ini pemerintah khususnya Kemenag fokusnya ke lembaga pendidikan formal dan negeri,’’ jelasnya.
Dia menuturkan meskipun perhatian dari Kemenag ini terlambat, tetap harus diapresiasi.
Jejen mengatakan Madrasah Diniyah Takmiliyah selama ini berfokus mencetak lulusan yang kompeten di bidang agama. Dia menuturkan idealnya lulusan Madrasah Diniyah Takmiliyah melanjutkan pendidikan di ma’had ali.
Selain itu juga bisa menuntut ilmu ke luar negeri seperti di Mesir, Makkah, Maroko, atau Tunia. Mendalami ilmu Alquran, Hadist, Fiqih, Tafsir, dan sejenisnya.
sumber: (wan/ jpnn.com.)
Jejen mengatakan Madrasah Diniyah Takmiliyah selama ini berfokus mencetak lulusan yang kompeten di bidang agama. Dia menuturkan idealnya lulusan Madrasah Diniyah Takmiliyah melanjutkan pendidikan di ma’had ali.
Selain itu juga bisa menuntut ilmu ke luar negeri seperti di Mesir, Makkah, Maroko, atau Tunia. Mendalami ilmu Alquran, Hadist, Fiqih, Tafsir, dan sejenisnya.
sumber: (wan/ jpnn.com.)
0 on: "Tahun 2017, Madrasah Diniyah Takmiliyah Terima BOP Rp 30 miliar"